WahanaNews.co | Gubernur DKI Anies Baswedan dikritik gagal mengatasi Banjir yang terjadi di ibu kota. Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan sumur resapan yang menjadi program unggulan gagal mengatasi banjir yang terjadi di ibu kota. Gembong menuturkan hal itu terbukti dengan masih terdapat genangan banjir selama dua hari usai hujan berintensitas tinggi di Jakarta.
"Faktanya ada 26.000 yang dibangun tahun 2021. Faktanya kan tidak menjawab persoalan banjir. Itu fakta, jadi bukan Gembong yang ngomong," kata Gembong, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga:
Menuju Kota Global: Pramono Targetkan Jakarta Masuk 50 Besar Dunia Jelang Usia ke-500
Bahkan menurut Gembong, Anies belum melakukan upaya nyata dalam menangani banjir Jakarta yang menjadi problem utama ibu kota. Karenanya Gembong setuju dengan diksi
"kerja senyap" yang dipilih Anies ketika mengklaim keberhasilan menangani banjir di Jakarta.
"Ya memang senyap, Pak Anies betul itu bahasanya senyap, karena memang tidak ada yang dikerjakan," ujar Gembong.
Baca Juga:
Kuak Skandal Lahan Rp 668 Miliar, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim
Menurut Gembong, tidak ada satu pun program penanganan banjir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang dikerjakan Anies.
Malahan menurut dia, Anies berfokus pada penanganan lumpur yang jadi pekerjaan setiap tahun untuk menormalkan kapasitas air dan pembangunan sumur resapan yang akhirnya tidak efektif menyurutkan banjir Jakarta.
"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa-apa kecuali aksi yang bersifat rutin ya gerebek lumpur itu, dan sumur resapan yang tidak efektif. Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ucap dia.