"Harapan
kami, ingin pindah ke negara tujuan yang aman, karena kita pengungsi sehingga
harus pindah. Kami juga belum tahu negara mana yang jadi rujukan karena masih
dalam proses," ungkap Kubra di lokasi, Rabu
(28/4/2021).
Kubra
mengaku sudah tinggal di Kupang selama tujuh tahun, sehingga butuh kepastian
masa depan mereka dan anak-anak.
Baca Juga:
Sesama Pengungsi, Warga Afghanistan dan Ukraina Saling Gusur di Jerman
Dia
menuturkan, akibat belum adanya kepastian, banyak pengungsi asal Afghanistan
yang mengalami gangguan mental.
"Banyak
laki-laki muda di sini yang tengganggu masalah mental dan setiap hari minum
obat saraf. Tidak makan, minum dan tidak tidur hanya minum obat. Mereka
semuanya hampir gila. Itu harus segera direspons IOM untuk segera tangani
mereka dengan membawa mereka ke negara rujukan," ujar dia.
Kubra
mengaku, mereka tidak akan berhenti berjuang dan terus menggelar aksi sampai
mendapatkan hasil.
Baca Juga:
IRAP Serukan Kesetaraan Perlakuan terhadap Pengungsi Afghanistan dan Ukraina
Dikawal Petugas Rudenim
Aksi
unjuk rasa pengungsi Afghanistan itu dikawal oleh petugas dari Rumah Detensi
Imigrasi Kupang.