WahanaNews.co | Kelompok Separatis Teroris (KST) Ambaidiru Distrik Kosiwo menyerahkan diri. Mereka menyatakan ingin kembali jadi bagian dari NKRI. Deklarasi dilakukan di Lapangan apel Mapolres Kepulauan Yapen, Sabtu (18/12).
Kapolres kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan, pihaknya menyambut baik penyerahan diri yang dilakukan oleh KST Ambaidiru Distrik Kosiwo.
Baca Juga:
Diduga Ditembak KKB di Puncak, Dua Tukang Ojek Dilaporkan Tewas
"Papua dari dulu adalah Indonesia, Indonesia adalah Papua. Jadi sudah tidak ada lagi perjuangan-perjuangan yang di luar, tidak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau west Papua, Papua Barat. Sebagai calon generasi penerus bangsa inilah negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ferdyan, Minggu (19/12).
"Saatnya kita berjuang untuk mensejahterakan masyarakat kita dengan menambah kualitas sumber daya manusia khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen. Kemudian dari sisi pendidikan, sisi kesehatan juga sama kita menjaga saudara-saudara kita, orang tua serta adik-adik kita semuanya dari penyakit ataupun apalagi saat ini kita menghadapi pandemi Covid-19," sambungnya.
Sebagai aparat keamanan, TNI-Polri mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga wilayah hukumnya. Salah satunya menganggap masyarakat Yapen sebagai bagian dari keluarga mereka. TNI-Polri membantu Pemerintah Kabupaten Yapen untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
"Kami TNI-Polri, termasuk juga pemerintah daerah tidak tinggal diam. Maka dari itu pasca kita melaksanakan kegiatan penegakan hukum kemarin, kita terus melakukan upaya penegakan secara persuasif dan humanis untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan saudara-saudaraku semuanya bahwa aparat TNI-Polri yang ada di Kepulauan Yapen ini bukan sebagai musuh tapi sebagai keluarga," ungkapnya.
Selain itu, saat ini pihaknya mengaku sedang fokus melindungi masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
"Kita harus pastikan bahwa perayaan natal berjalan dengan damai, aman, sukacita dan penuh hikmat sehingga saudara kita semua yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan tenang," ujarnya.