WahanaNews.co | Satu orang tewasdan empat
lainnya mengalami luka parah dalam insiden ledakan petasan yang terjadi di
Kelurahan Simbang Kulon, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021) dini
hari.
Polisimasih
melakukan penyelidikan terhadap penyebab insiden tersebut.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
"Kami
sudah menyisir lokasi tempat kejadian perkara dan minta bantuan anggota Brimob
Pekalongan untuk membantu proses penyelidikan," kata Kapolres Pekalongan Kota, AKBP
Mochamad Irwan Susanto.
Dia
mengaku, pihaknya kesulitan untuk proses penyelidikan karena lokasi
kejadian sudah bersih dan barang bukti juga sudah disingkirkan oleh warga.
"Namun
demikian, kami akan minta keterangan pada sejumlah saksi untuk mengungkap kasus
itu. Adapun korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh pihak keluarga,"
katanya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Saat ini, petugas Polresta
sudah memasang garis polisi (police line)
di lokasi kejadian, yaitu di ruang kelas sekolah Madrasah Diniyah Al Amir,
Pekalongan.
Adapun
korban meninggal dunia ialah Muhamad Zyhharul Hikam (15), sedang korban luka
yang kini mendapat perawatan di RSUD Bendan Pekalongan yaitu Muh Minan (13), M
Asan (13), Hasan (14), dan Achmad (14), semuanya warga Desa Simbang Kulon.
Lurah
Simbang Kulon, Muladzi, mengatakan, semua korban merupakan warga Simbang Kulon dan saat ini
masih dirawat intensif di RSUD Bendan Pekalongan.
Saat
kejadian itu, lima anak sedang bermain petasan di ruang kelas sekolah madrasah.
Tetapi, pada saat petasan meledak, tidak ada warga yang tahu, kecuali
mendengar suara ledakan yang disangka trafo listrik meledak.
"Korban
tewas sempat mendapat perawatan di rumah sakit, sedang empat lainnya masih dalam
perawatan intensif di RSUD dan belum boleh dijenguk," ungkapnya.
Dia
mengatakan, petasan tersebut berukuran panjang satu meter dengan
diameter sekitar 25 cm dan berat satu kilogram.
"Lokasi
kejadian memang rusak parah, kaca pecah, enternit hancur, dan beberapa bangku
sekolah juga rusak," tuturnya. [qnt]