WahanaNews.co | Terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), M
Rizaldi (44), yang ditembak mati di Makassar, pernah terlibat cekcok dengan
warga karena tidak mau diimami ketika salat berjemaah di masjid perumahan
tempatnya tinggal.
Karena persoalan ini, sang terduga
teroris membuat musala untuk jemaahnya sendiri.
Baca Juga:
Intel Rusia Tuding 3 Negara di Balik Aksi Teror Moskow
"Pernah ada cekcok juga, tapi selesai secara musyawarah. Artinya, masing-masing mencari
jemaahnya, kalau imamnya ini (warga) nggak mau, jadi bikin musala
sendiri," kata Mas Anto (54), tetangga terduga teroris itu, saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (6/1/2020).
Mas Anto mengatakan, cekcok gara-gara tak mau diimami warga tersebut terjadi pada
2016.
Sang terduga teroris pun mengubah sebuah rumah di perumahan tersebut untuk dijadikan musala.
Baca Juga:
Diwarnai Aksi Potong Kuping, 3 Tersangka Teor di Moskow Mengaku Bersalah
"Waktu bikin musala sendiri kan setelah ada cekcok. (Musala itu)
khusus untuk jemaahnya sendiri," kata Mas Anto.
Sementara, seorang
warga lainnya, Irwanti (54), mengatakan, selama anggota JAD itu tak mau diimami
oleh warga, salat Subuh di masjid selalu terjadi dalam dua gelombang.
"Apalagi kalau subuh, 2 kali
salat kita. Jemaahnya itu harus ikut imamnya, kalau bukan imamnya dia tidak
mau," katanya.