Akhirnya, petugas BPCB yang membersihkan sampah-sampah itu.
Sebagai pemandu wisata, Ahok sering menyarankan tamu-tamunya untuk berkunjung ke Kompleks Percandian Muaro Jambi di luar masa libur panjang, seperti libur lebaran agar merasa nyaman. Kalaupun tetap ingin pelesiran di musim liburan, Ahok biasanya merekomendasikan kepada tamu-tamunya untuk berkunjung ke lokasi candi lain, seperti Candi Kotomahligai dan Candi Kedaton.
Baca Juga:
Harga Sawit di Jambi Naik Pekan Ini
"Candi Tinggi dan Candi Gumpung itu memang paling populer," katanya.
Namun demikian, Ahok melanjutkan, wisatawan mancanegara biasanya lebih suka berkunjung ke candi-candi yang tidak mainstream dan memilih datang pada hari kerja supaya lebih nyaman, leluasa, dan dapat mempelajari berbagai hal tentang segala sesuatu di sana.
Pegiat jurnalistik dan pemerhati budaya Jambi, Ramond prihatin dan malu sebagai putra daerah Jambi. Padahal, menurut dia, pengelola Kompleks Percandian Muaro Jambi sering mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Baca Juga:
Walikota Jambi Terpilih Jadi Presidium Nasional Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
Meski begitu, Ramond tak bisa sepenuhnya menyalahkan kesadaran pengunjung yang masih rendah.
Sebaliknya, Ramond mengingatkan pengelola candi untuk membenahi beberapa fasilitas, seperti memperluas area parkir dan memperbanyak tempat sampah. Menurut dia, jumlah tong sampah sangat sedikit dan lokasinya berjauhan, sehingga menyulitkan pengunjung yang ingin membuang sampah.
Bila perlu, dia menyarankan, perbanyak papan larangan membuang sampah sembarangan. Tulis besar-besar supaya mencolok dengan desain menarik dan kekinian.