“APBD itu tadinya kita ingin naik ke 8,6 (triliun) tapi gagal. Jadi totalnya sekitar 7,4, ada turun sedikit. Tapi tahun depan kita akan push untuk menggali potensi PAD supaya tahun 2027 bisa kembali ke 8,” ujarnya.
Farhan menjelaskan bahwa dengan ruang fiskal yang tersedia, Pemkot Bandung menetapkan tiga fokus besar yang menjadi landasan utama pembangunan sepanjang tahun anggaran 2026.
Baca Juga:
Diskominfo Bandung Tegaskan Media Mainstream Tetap Jadi Mitra Strategis di Era Banjir Informasi
“Prioritas pertama adalah infrastruktur dasar. Prioritas kedua sampah. Prioritas ketiga layanan-layanan dasar yang harus diperbaiki. Kami juga akan memberikan perhatian khusus untuk adminduk agar bisa lebih sempurna,” katanya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga menargetkan peningkatan optimalisasi pendapatan pajak daerah, termasuk Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PB1).
“PB1 ini akan kita push. Itu sebabnya kami terus mendorong event-event besar di Kota Bandung. Event besar bisa meng-cover beberapa program yang dibatalkan karena efisiensi pemerintah,” ucapnya.
Baca Juga:
9.176 Guru Keagamaan Dapat Insentif, Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Rp38 Miliar
Setelah tahap pengesahan di DPRD, dokumen APBD 2026 akan masuk proses evaluasi gubernur selama kurang lebih 14 hari sebelum resmi diberlakukan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.