WahanaNews.co | Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa sampai Februari 2022, pengangguran laki-laki di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih lebih besar dibandingkan dengan perempuan.
1,23 juta orang di Sulut merupakan angkatan kerja, terdiri dari 1,13 juta orang penduduk bekerja dan 90,25 ribu orang pengangguran.
Baca Juga:
Gunung Ruang Sulut Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Kepala BPS Sulut Asim Saputra mengatakan, tingkat setengah penganggur pada Agustus 2020 adalah sebanyak 11,05 persen. "Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar 11 orang yang setengah pengangguran," kata Asim, di Manado, Senin (16/5).
Dia mengatakan, tingkat setengah penganggur Agustus 2020 mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 4,67 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2019.
"Berdasarkan jenis kelamin, tingkat setengah penganggur laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Hal ini berarti laki-laki lebih banyak yang masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan apabila mempunyai jumlah jam kerja yang kecil dibanding perempuan," kata dia.
Baca Juga:
Pemuda di Sulut Tega Perkosa Wanita Lansia 71 Tahun
Pada Agustus 2020, katanya, tingkat setengah penganggur laki-laki adalah 11,40 persen dan perempuan sebesar 10,40 persen.
Dibandingkan dengan setahun yang lalu, tingkat setengah penganggur laki-laki dan perempuan mengalami peningkatan sebesar 5,31 persen poin dan 3,44 persen poin.
Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.