Menurut Taufik, percepatan pemulihan tidak hanya bergantung pada pengerjaan teknis jaringan, tetapi juga sangat ditentukan oleh akses menuju titik-titik kritis di lapangan.
“Tanpa dukungan semua pihak dan kerja maksimal PLN, pemulihan infrastruktur listrik tidak bisa optimal,” ujarnya.
Baca Juga:
Akses Terputus Bukan Halangan, PLN Kerja Ekstra Pulihkan Listrik di Beutong Ateuh
Ia menambahkan bahwa penggunaan alat berat serta koordinasi lintas instansi menjadi kunci agar material dan peralatan dapat segera menjangkau lokasi perbaikan yang terdampak bencana.
Data sementara Pemerintah Aceh menunjukkan bahwa perbaikan jembatan dan akses transportasi pendukung distribusi peralatan kelistrikan juga terus dikejar untuk mempercepat proses pemulihan.
Pemulihan sektor listrik ditetapkan sebagai salah satu dari lima prioritas utama dalam penanganan darurat, selain pencarian dan pertolongan, distribusi logistik, pemulihan transportasi, serta layanan komunikasi.
Baca Juga:
821 Petugas PLN Bekerja Nonstop, Pemulihan Listrik Aceh Tembus 65 Persen
Pemadaman bergilir sebelumnya berdampak pada aktivitas ekonomi dan kebutuhan rumah tangga masyarakat, sehingga percepatan pemulihan listrik menjadi fokus bersama pemerintah daerah dan PLN.
Dengan progres perbaikan yang terus berjalan, Pemerintah Aceh menargetkan seluruh sistem kelistrikan dapat kembali normal menjelang akhir Desember 2025 seiring transisi dari fase tanggap darurat menuju early recovery.
Pemerintah daerah memastikan koordinasi dengan PLN akan terus diperkuat sembari memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal untuk mempercepat penyelesaian perbaikan jaringan.