Pada setiap operasi pasar yang diselenggarakan Pemprov Jatim, disediakan antara 4.000 hingga 6.000 liter minyak goreng kemasan.
Namun, upaya itu dinilai masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga:
Jokowi Sebut Kelangkaan Migor Karena Ada Pihak yang Cari Untung, Mendag: Pemerintah Gagal Antisipasi
Di sisi lain, menurut Khofifah, seharusnya terdapat surplus stok minyak goreng di Jawa Timur sebanyak 4.000 ton setiap bulannya.
Angka itu didapatkan dari angka pasokan minyak goreng ke Jawa Timur sebanyak 63.000 ton setiap bulan, dikurangi kebutuhan sebanyak 59.000 ton.
"Kepada para distributor, tolong segera didistribusikan seluruh stoknya, karena rasa aman, nyaman, itu penting bagi seluruh masyarakat. Apalagi saat ini ada kekurangan suplai kedelai," kata dia.
Baca Juga:
Urusi Migor, Temuan Luhut: Penimbunan, Repacking, hingga Monopoli
Khofifah mengatakan, operasi pasar untuk minyak goreng curah juga akan segera dilakukan di Jawa Timur dengan pengiriman tangki-tangki berisi minyak goreng dengan sasaran pasar tradisional.
Menurut Khofifah, setiap tangki berisi 10.000 liter minyak goreng curah yang akan dipasok ke pasar tradisional secara rutin.
"Memang kontinuitasnya akan bergantung pada kesiapan Kementerian Perdagangan," ujar Khofifah. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.