"Awalnya sudah dilarang ibunya keluar. Tapi mendapat telepon dari temannya dan akhirnya nilapke. Perginya menggunakan sepeda motor adik (korban) saya itu," ungkap dia.
Saat nongkrong di sana, kata Eko, ada pagelaran dangdut yang diselenggarakan salah satu organisasi.
Baca Juga:
Sukatani Ditawari Jadi Duta Reformasi, Listyo Sigit: Polri Terbuka terhadap Kritik
Mengetahui dangdut itu, korban dan temannya ikut menonton dan berjoget.
"Saat nonton itu ada sedikit kerusuhan. Setelah dangdut selesai keluar arena, tapi karena ada temannya yang ketinggalan, (dia) masuk arena dangdut lagi. Saat itu korban diturunkan. Nah temannya tadi dipanggil suruh menolong korban. Tapi saat dicari temannya, korban sudah tidak ada," ujar dia.
Menurutnya, pihak keluarga mengetahui AS hilang setelah dua hari kejadian.
Baca Juga:
Polisi Tersangka Penipuan Rp900 Juta di Pemalang, Janjikan Korban Masuk Polri
Saat temannya mengantar pulang sepeda motor korban, teman itu tidak menginformasikan jika korban hilang.
Setelah itu keluarga dan masyarakat mencoba mencari korban di kawasan Alas Kethu, tempat terakhir korban beraktivitas.
Eko menuturkan, setelah 10 hari korban tak kunjung ditemukan, pihak keluarga melaporkan kejadian ke Polsek Wonogiri Kota pada 12 Juli 2022.