"Jelas pasti kecewa (Aulia). Apalagi perjuangannya untuk meraih itu benar benar serius dilakukan, negosiasi dilakukan dengan beberapa petinggi partai hingga akhirnya dapat rekomendasi. Namun entah kenapa setelah masuk hari pendaftaran mereka menariknya tanpa informasi yang jelas. Tapi itu keputusan DPP, beliau tidak bisa bertindak apa apa, ya pasrah sajalah,"ungkapnya.
Denny pun belum bisa memastikan langkah selanjutnya Aulia, termasuk nasibnya bersama PSI.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Kami belum bicara panjang lebar tentang posisi dia di PSI. Tapi sampai saat ini masih kader. Apakah ke depan akan keluar atau tidak mungkin proses waktu ya ke depan. Karena belum ada pembahasan lebih lanjut dengan PSI sendiri," paparnya.
Sementara itu, Aulia Rachman hanya bisa pasrah tidak diusung tiga partai tersebut di Pilkada Medan.
Dia mengaku tidak mendapatkan penjelasan dari ketiga partai tersebut yang memilih meninggalkannya.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Tidak ada penjelasan ke saya, itu semua kan berpulang ke partai. Partai melakukan hal itu, kita sebagai orang yang diusung, kita harus terima konsekuensi apa yang sudah diubah oleh partai. Tapi kita tak tahu informasinya apa, sehingga mereka menarik dukungan itu. Saya hanya berpulang kepada Allah, karena dia pemutus yang paling sempurna. Apapun putusan yang diberikan Allah kita harus terima," kata Aulia kepada CNNIndonesia.com.
Diketahui, partai yang pertama kali mencabut dukungan adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Padahal Aulia Rachman yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan itu rela keluar dari Partai Gerindra dan memilih menjadi kader PSI demi mendapatkan dukungan maju di Pilkada Medan.