WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melanjutkan safari dialog virtualnya dengan Pemda, tokoh-tokoh agama, ormas keagamaan, dan pondok pesantren.
Awal pekan ini, Selasa (31/8), silaturrahim virtual dilakukannya dengan Gubernur Jawa Timur dan seluruh jajaran Forkompimda. Dalam tangkapan layar virtual, acara ini diikuti oleh ribuan orang melalui lebih dari 950 orang yang bergabung.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
Tampak hadir dari Jawa Timur Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Elestianto Dardak, Pangdam, Kapolda, Kajati, Ketua PWNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua FKUB, Ketua Matakin, dan lain-lain.
Mahfud MD bersama Wamenag Zainud Tauhid dan Kepala BNPB Ganip Warsito menjelaskan, kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam menangani Covid-19. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan laporan singkat, mengajak kerjasama dan dukungan para tokoh agama untuk menghadapi virus yang melahirkan varian Delta itu.
Diantara masalah yang mengemuka terkait Covid-19 dalam silaturrahim tersebut, adalah masalah kesadaran masyarakat dan banyaknya hoax. Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan bahwa para tokoh agama dan rakyat pada umumnya percaya Covid-19 itu memang nyata sebagai penyakit yg mengancam masyarakat, meskipun memang ada sedikit yang tidak percaya.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
"Di daerah Pak Menko, di Madura, masih ada sedikit yang tidak percaya. Tapi umumnya sudah percaya, mau divaksin dan ikut prokes; mohon dibantu kelancaran vaksinasi untuk santri di ponpes-ponpes", kata Kyai Marzuki.
Pengasuh Ponpes Al-Amien Kediri KH. Anwar Iskandar mengatakan, secara mayoritas ulama dan ummat percaya Covid-19 memang nyata dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat, apalagi dengan anggaran sangat besar.
Kyai Anwar menyadari, di masa pandemi Covid 19 banyak hoax bertebaran. Sebenarnya, lanjut Kyai Anwar, pembuat hoax Covid itu hanya sedikit tapi terompetnya keras dan sering membuat gaduh. "Mohon pemerintah bertindak tegas dalam menetralisir banyaknya hoax tersebut," kata Kyai Anwar Iskandar.