"Jadi orang yang manggilnya Baygon, orang-orang sini
saja dan karyawan pabrik yang sudah dekat," ungkapnya.
Rita menceritakan sangat dekat dengan Baygon. Bahkan ibu
empat anak ini mengaku sering curhat dengan almarhumah terkait persoalan
ekonomi.
Baca Juga:
Punya Payudara Besar Mirip Wanita, Pria Ini Kesulitan Cari Jodoh
"Dia selalu memberikan saran dan motivasi tapi tidak
menggurui. Karena dia selalu mencontohkan dirinya dalam setiap saya curhat soal
ekonomi," paparnya.
Karena hal itu, Rita tidak menyangka Baygon meninggal dunia
dengan cepat. Namun, dia menyebut, sejak bulan April Baygon jarang keluar
pabrik.
"Kayaknya saat habis lebaran dia sudah jarang banget
nongkrong dan ngobrol di luar pabrik. Saya enggak tahu alasannya kenapa,"
sebutnya.
Baca Juga:
Enggak Betah Jadi Wanita, Ini 6 Transgender yang Kembali Menjadi Pria
"Namun, dia memang memiliki riwayat penyakit darah
tinggi. Dia asli orang Medan, tapi sudah lama tinggal di sini dan sudah jadi
warga sini," lanjutnya.
Saat kematian kemarin, Rita menuturkan tidak melihat
langsung kondisi jenazahnya. Sebab, polisi dan petugas medis cepat langsung
membawa jenazah.