"Tidak melihat langsung, saya lihatnya dari luar pabrik
jenazah sudah dimasukkan ke ambulance. Banyak warga sini yang juga pada nangis
melihatnya," tandasnya.
Kapolsek Pakuhaji Polres Metro Tangerang Kota, AKP Dodi
Abdul Rohim mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, Irwan sempat pergi
ke Bogor, Minggu (29/11/2020).
Baca Juga:
Hubungan Sesama Jenis Berujung Maut: Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Bali
"Kemudian Senin nya sudah pulang lagi ke pabrik.
Siangnya, masih keliatan beraktivitas. Namun tidak lama sorenya sudah terlihat
masuk kamar dan tidak keluar lagi," ucapnya.
"Hari Selasa-nya temannya mengetuk pintu kamarnya tapi
tidak direspons. Itu dianggap korban masih capek setelah pulang dari
Bogor," paparnya.
Keesokan harinya, Dodi menuturkan, temannya kembali mengetuk
kamar korban karena masih tak kunjung keluar dari kamar. Merasa curiga karena
kembali tidak direspons, rekan kerjanya melihat dari jendela kamar korban sudah
dalam kondisi terkapar.
Baca Juga:
Tertibkan Pasar Mardika, Polisi Amankan Tujuh Jukir Tanpa Atribut dalam Patroli Kamtibmas
"Langsung rekannya mendobrak pintu kamarnya yang dalam
keadaan terkunci dari dalam. Saat didobrak kuncinya juga masih menyangkut
didalam," sebutnya.
"Dilihat kondisi jenazah terlentang sudah membusuk dan
bau. Kulitnya juga sudah terkelupas dan ada sedikit darah di tangan. Karena itu
diperkirakan pembuluh nadinya pecah," tandasnya.
Dodi menyebut, polisi menduga korban meninggal karen sakit.
Namun saat hendak dilakukan otopsi, keluarga menolak dan meminta jenazah segera
dikremasi di Medan.