"Yang mau kita tambahkan kita tahu Bojong Koneng itu adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di sana terdiri dari 15 RW kemudian ada 46 RT dan 5 dusun, berdasarkan sensus terakhir masyarakat di sana da 14.562 jiwa tahun 2020, hal yang menggambarkan ada kehidupan di sana, ada masyarakat di sana," katanya.
Dia lantas membawa nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan salah satu pemimpin negara yang berada di Bojong Koneng. Akan tetap, kata dia, hingga kini belum ada perhatian yang diberikan kepada mereka.
Baca Juga:
Hinca Pandjaitan, Dekking untuk Rakyat Miskin
"Apalagi di Bojong Koneng kita tahu ada pembesar-pembesar negeri di sana salah satu yang kita tahu ada bapak Menteri Pertahanan yang kebetulan berdomisili di sana, kami sangat merasa berdekatan dan bertetangga dengan beliau tapi sama sekali tidak mendapat perhatian," ungkapnya.
Tanggapan Gerindra
Keluhan warga Bojong Koneng ini pun ditanggapi oleh anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman. Dia membenarkan bahwa Prabowo merupakan salah satu warga yang berdomisili di Bojong Koneng.
Baca Juga:
Ini Poin-Poin Pernyataan NasDem dan Demokrat Terkait Deklarasi Anies-Cak Imin
"Betul, Pak tadi dikatakan ada bos saya Pak Prabowo di sana, karena itu saya yang paling merasa bertanggung jawab mendengar aspirasi kawan kawan Bojong Koneng ini," kata Habiburokhman.
Dia menyayangkan lantaran investasi yang dilakukan oleh PT Sentul City harusnya bermanfaat kepada masyarakat. Namun demikian, dia menyebut berdasarkan penjelasan warga Bojong Koneng, yang dilakukan Sentul City justru sebaliknya.
"Jadi, Pak, yang namanya investasi itu harus bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya, investasi apapun, apalagi perumahan, dia tidak boleh merusak kehidupan di sana, apalagi sampai lakukan perampasan tanah, ada tindakan-tindakan yang disebut melanggar hukum tentu itu bertentangan dengan semangat investasi sebagaimana diatur UU, dari situ saja garis besar bisa kita persoalkan Sentul City," ujarnya.