Aspek kualitas terakhir menurutnya adalah aspek reasoning.
"Nilai bukan hal yang selalu diterima apa adanya, sebab ada kapasitas reasoning yang mencakup penalaran dan daya kritis. Oleh karena itu, apabila nalar dan kritik dibungkam, maka pembangunan kapabilitas tidak dapat berjalan dengan baik." Tuturnya.
Baca Juga:
The Lead Institute Universitas Paramadina Gelar Diskusi Kepemimpinan Profetik dan Pilkada 2024
Menutup pemaparan dari dua narasumber, Dr. Handi Risza Idris, Wakil Rektor Universitas Paramadina menanggapi bahwa memang saat ini terjadi pergeseran dalam konsep pembangunan.
"Pembangunan dan aktivitas ekonomi bertumpu pada sumber daya manusia, teknologi, kebudayaan. Pentingnya pembangunan berbasis manusia juga perlu diimbangi dengan nilai-nilai agama atau spiritual. Tantangan yang saat ini dihadapi adalah mencari model pembangunan yang berbasis pada nilai-nilai negara, manusia, dan agama." Pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.