WahanaNews.co | Memperingati hari ulang tahun pertama, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menyelenggarakan "Hari Sadar Risiko Nasional 2022" belum lama ini.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya, dalam menyebarluaskan konsep sadar risiko bagi masyarakat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi PLN UID Jakarta Raya yang Sukses Jaga Keandalan Listrik Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Melalui acara ini, MASINDO beserta para narasumber menyampaikan inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan konsep sadar risiko bagi para pelaku ekonomi maupun konsumen.
Acara ini turut dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional serta figur publik.
Mewakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Imam Pasli, menjelaskan Indonesia saat ini masih dilanda bencana non-alam seperti masih tingginya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Target Pemerintah Ubah Sampah Jadi Listrik di 30 Kota hingga 2029
Untuk itu, perlu adanya peningkatan budaya sadar risiko yang dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga, instansi pemerintah, dan masyarakat.
Melalui kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini, Imam optimis akan mengubah pola pikir dan membangun perilaku budaya sadar risiko.
"Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO sangat penting dalam membangun budaya sadar risiko. Hal ini merupakan urusan bersama sehingga perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ucap Imam selaku Sekretaris Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.