- Kegagalan algoritmik: kasus runtuhnya TerraUSD (UST) jadi contoh nyata bahwa stablecoin algoritmik belum sepenuhnya aman.
Strategi Investor dengan Stablecoin
Baca Juga:
Buruh Mau Demo ke Istana, Tolak Upah Minimum Bakal Naik Cuma 4%
Banyak investor menggunakan stablecoin sebagai strategi bertahan di tengah volatilitas pasar. Misalnya, saat harga Bitcoin naik tinggi, sebagian keuntungan bisa dipindahkan ke stablecoin. Ketika pasar terkoreksi, investor bisa membeli kembali aset kripto dengan harga lebih murah.
Bagi trader aktif, stablecoin juga jadi pilihan untuk menunggu momen masuk tanpa harus keluar dari ekosistem blockchain. Mereka tetap siap masuk ke pasar kapan saja, tanpa takut nilai aset “tergerus” oleh volatilitas.
Kesimpulan
Baca Juga:
Airlangga Usul Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan, Ekonomi Keluarga Jadi Fokus
Stablecoin adalah inovasi penting dalam dunia kripto. Dengan nilai yang stabil, ia berfungsi sebagai tameng bagi investor di tengah guncangan harga. Meski begitu, bukan berarti stablecoin bebas risiko. Regulasi, sentralisasi, dan kegagalan algoritmik tetap perlu diwaspadai.
Bagi investor yang ingin bertahan di pasar kripto, stablecoin bisa jadi alat bantu yang efektif untuk melindungi portofolio. Dengan strategi yang tepat, memahami peran stablecoin bisa bikin perjalanan investasi kripto lebih aman dan terukur.
FAQ