"Ih bener masuk ke rekening. Terus besoknya, aku coba tarik lagi senilai Rp 20 juta, bener itu masuk ke rekening aku. Nah, di situ, kan timbul kepercayaan ya aku sama dia," kata AA.
Membuat AA percaya, platform ini legal alias sah
Baca Juga:
Pemerintah Resmikan Danantara, Ini Perbedaannya dengan INA
Meyakini platform investasi itu legit alias sah, ditambah tergiur dengan keuntungan besar, AA pun menjual perhiasannya senilai Rp 15 juta.
"Saat itu memang keuntungannya makin gede, sebab ketika aset kita makin gede, otomatis persentase keuntungan makin gede juga kan ya. Di situ, sekali aku transaksi aku dapet (untung) Rp 2 juta. Aku makin tertarik," kata AA.
Semakin kepincut dengan investasi yang ditawarkan orang Korea, AA rela menggadaikan BPKP mobilnya senilai Rp 120 juta untuk disetorkan ke bitmartch.net.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
"Jujur aku gadain BPKP mobil senilai Rp 120 juta. Waktu itu uangnya aku masukin situ (bitmartch.net) semua. Total aset aku waktu itu sekitar 6.000 dollar AS (sekitar Rp 91,7 juta).
Di situ, AA mengaku tak ingin mencairkan asetnya. Sebab, ia merasa sudah aman karena sebelumnya ia membuktikan bahwa dua pencairan aset sebelumnya benar-benar masuk ke rekeningnya.
Ia juga menyimpan tangkapan layar (screenshot) dari semua bukti transfer serta chat dengan customer service di platform abal-abal bitmartch.net.