Bahkan, Serikat Pekerja XL melakukan cuti massal secara nasional pada Jumat (6/12/2024) sebagai bentuk tuntutan mereka terhadap induk perusahaan, Axiata, agar proses merger tersebut berjalan transparansi.
Begitu juga nasib para pegawai XL Axiata ke depannya jika penggabungan terjadi.
Baca Juga:
XL Axiata Mulai Bangun Infrastruktur Jaringan Internet Cepat di IKN Nusantara
Kabar terakhir dari proses ini adalah Rabu, 24 Oktober 2024 yang lalu. Saat itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Sleman, DI Yogyakarta mengatakan proses due diligence untuk rencana merger XL Axiata-Smartfren akan berakhir.
Proses merger diharapkan bisa rampung di akhir 2024 asalkan Komdigi dan OJK merespons cepat. Kedua pihak ingin merger bisa segera terlaksana. Bola nanti selanjutnya di tangan pemerintah.
"Bahwa memang target penyelesaiannya akhir tahun ini ya. Tapi kembali lagi bahwa closing dari merger ini sangat ditentukan oleh approval dari 2 institusi yang paling mempengaruhi dari Kementerian Komdigi dan dari OJK," kata Dian.
Baca Juga:
Tingkatkan Kecepatan dan Jangkauan Produk, PLN Icon Plus Jalin Kerja Sama dengan XL Axiata
Namun sebelum merger XL Axiata dan Smartfren terjadi, Dian Siswarini mundur.
Bahkan, Serikat Pekerja XL melakukan cuti massal secara nasional pada Jumat (6/12/2024) sebagai bentuk tuntutan mereka terhadap induk perusahaan, Axiata, agar proses merger tersebut berjalan transparansi.
Begitu juga nasib para pegawai XL Axiata ke depannya jika penggabungan terjadi.