WahanaNews.co | Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi jelang libur panjang akhir pekan ini.
Rupiah bergerak menguat tiga poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.363 per dolar AS.
Baca Juga:
Analis Prediksi Rupiah Melemah, Investor Khawatirkan Kondisi Fiskal Pemerintah Indonesia
"Ini agak menarik ya, karena di tengah gejolak penguatan dolar AS, justru rupiah malah perkasa," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis 14 April 2022.
Nikolas menyampaikan inflasi AS yang kemarin naik lagi di atas 8 persen semakin mendorong bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk lebih agresif dengan tujuan menstabilkan inflasi.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tercatat tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy) per Maret 2022 atau kembali naik dari inflasi tahunan bulan sebelumnya sebesar 7,9 persen (yoy), level tertinggi sejak 1981. Sedangkan IHK inti meningkat 0,3 persen (mom) pada Maret atau 6,5 persen (yoy).
Baca Juga:
Analis Prediksi Rupiah Melemah Terbatas Akibat Penurunan Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Mobil
Bank sentral AS diperkirakan akan lebih agresif menaikkan suku bunga dalam pertemuan sepanjang tahun ini.
Sementara dari domestik, lanjut Nikolas, minggu ini minim isu di tengah turunnya kasus harian COVID-19 bersamaan dengan kebijakan pemerintah yang mulai mengendur jelang Lebaran.
"Data-data domestik akan mulai ramai pekan depan dengan rilis data neraca perdagangan dan suku bunga Bank Indonesia," ujar Nikolas.