WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) sepakati kerja sama Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 90 Gigawatt hour (GWh) dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli melalui layanan Green Energy As Services REC sebanyak 90.211 unit hingga tahun 2025.
REC merupakan layanan PLN berupa sertifikat energi terbarukan dan telah di akui secara internasional yang dapat di manfaatkan bagi pelanggan industri maupun rumah tangga dengan kebutuhan klaim energi terbarukan. Nantinya, REC ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pabrik Bekasi 1 yang merupakan pabrik terbesar milik CCEP Indonesia.
Baca Juga:
Kenalkan Layanan REC, PLN UP3 Sumedang Optimalkan Pemanfaatan Pembangkit EBT Untuk Kurangi Emisi
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves M Siradj Parwito mengatakan, komunitas global terus meningkatkan upaya pengurangan emisi karbon sebagai langkah mitigasi perubahan iklim. Tak mau ketinggalan, pemerintah Indonesia juga melakukan upaya serupa dengan terus mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.
Ket foto: Penandatanganan kerja sama Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 90 Gigawatt hour (GWh) antara PLN dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia yang dilakukan oleh Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikarang Zamzami (tengah kanan) dengan Direktur Keuangan CCEP Indonesia Luis Miguel Pellejero (tengah kiri) dan disaksikan oleh Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina (ketiga dari kanan), Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves M Siradj Parwito (kedua dari kiri), Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono (kiri), Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha (kedua dari kanan), Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Solihin Kalla (kanan), dan Vice President Akuisisi Pelanggan Besar Baru dan Captive Power PLN Faisal Muslim (ketiga dari kiri). [WahanaNews.co/PLN]
Oleh sebab itu, pemerintah sangat mengapresiasi kerja sama antara Coca-Cola dan PLN sebagai suatu langkah konkret reduksi emisi karbon secara masif di tanah air.
Baca Juga:
Gunakan REC PLN, Pemkab Trenggalek Jadi Inisiator Penggunaan Energi Bersih di Lingkungan Pemerintah di Jatim
"Saya mengucapkan selamat atas penandatanganan REC oleh Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Ini merupakan satu tindakan nyata dalam upaya bersama untuk mengurangi emisi," ujar Siradj saat menyaksikan penandatanganan PJBTL antara PLN dengan CCEP Indonesia di Jakarta, pada Selasa (19/12).
Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menjelaskan, kolaborasi PLN dengan Coca-Cola menjadi bukti keseriusan kedua belah pihak mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Dengan ini, CCEP Indonesia akan mendapatkan REC yang bersumber dari Pembangkit energi terbarukan.
Untuk penyalurannya, PLN akan melakukannya dalam tiga tahap selama tiga tahun. Dengan rincian, 14.079 unit REC di tahun 2023, 29.566 unit REC di tahun 2024, dan 46.566 unit REC di tahun 2025. Sehingga, total penyalurannya sebanyak 90.211 unit REC.