WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak integrasi sistem kelistrikan hijau di kawasan Asia Tenggara melalui proyek ASEAN Power Grid (APG).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam memperkuat ketahanan energi regional sekaligus mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) di kawasan.
Baca Juga:
PLN Tegaskan Rekrutmen Resmi Bebas Biaya, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan
Komitmen tersebut tercermin dalam penyelenggaraan The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (04/10/2025).
Pertemuan tahunan ini mempertemukan para pemimpin utilitas listrik dan otoritas energi dari seluruh negara anggota ASEAN untuk membahas arah kebijakan energi berkelanjutan di masa depan.
Executive Director ASEAN Centre for Energy (ACE), Ir. Ts. Abdul Razid Dawood menyampaikan bahwa ASEAN Power Grid merupakan salah satu tonggak penting integrasi energi di kawasan Asia Tenggara untuk mewujudkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi bersih di masa depan.
Baca Juga:
PLN Mulai Bangun PLTS Terapung Saguling 92 MWp, Siap Pasok Energi Bersih untuk 24 Ribu Rumah Tangga
"ASEAN Power Grid ini akan meningkatkan ketahanan energi bagi semua negara anggota ASEAN. Tentu saja kita juga harus mengatasi persoalan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan energi dalam rangka mencapai target penurunan emisi karbon," ujarnya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menyampaikan bahwa hasil dari HAPUA Council Meeting tahun ini akan menjadi fondasi penting dalam merumuskan target dan strategi baru ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030 khususnya terkait program ASEAN Power Grid.
“Fase baru ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif,” ujar Wanhar.