WahanaNews.co | Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengupayakan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
Kementan juga memaksimalkan dukungan pada program-program strategis.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menghargai International Fund for Food and Agriculture (IFAD), dalam upaya membangun pertanian melalui dukungan transformasi pedesaan yang inklusif. IFAD juga mendukung program nasional yang dilaksanakan Kementan, seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan bagi petani.
“Saya mengapresiasi dukungan dan fleksibilitas yang diberikan IFAD kepada manajemen program pertanian dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan, khususnya di masa pandemi COVID-19,” ungkap Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, secara rinci menyebutkan Kementan telah bekerjasama dengan IFAD melaksanakan program IPDMIP, READSI, dan YESS.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
"Kegiatan utama dari program tersebut antara lain, Digitalisasi pertanian melalui penguatan Kostratani di 5.733 BPP di seluruh Indonesia, dan Pembangunan petani pengusaha milenial," katanya.
Dedi menjelaskan, pengembangan SDM pertanian diarahkan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membentuk kepribadian yang mandiri bagi SDM pertanian.
"Serta memotivasi agar petani mampu meningkatkan kapasitas individu demi kemajuan usaha taninya," katanya.
Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah lama menjalin kerjasama dengan International Fund for Food and Agriculture (IFAD), dalam upaya membangun pertanian melalui dukungan transformasi pedesaan yang inklusif. Harapannya masyarakat pedesaan khususnya petani dapat menjalankan mata pencaharian yang berkelanjutan.