Dukungan program yang dilakukan Kementan terhadap hasil produksi Petani tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, namun juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara lebih luas, sehingga secara ekonomi dapat mendorong peningkatan pendapatan petani.
Untuk mengawal program READSI kementrian lewat pengelola National Programme Management Office (NPMO) Kementerian Pertanian melakukan monitoring program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-Up Innitiative (READSI) bersama IFAD di Desa Langgea, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Turut hadiri pada kunjungan tersebut Kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe, Manajer READSI Kabupaten Konawe, Kepala Desa Langgea, Manajer PPSU, tim READSI Kabupaten Konawe, TA Kabupaten dan provinsi, kelompok tani dan KWT yang dilakukan di rumah ketua KWT Mandiri di desa Langgea, kec. Padangguni, beberapa waktu lalu.
Di desa Langgea terdapat 8 poktan yang terdiri dari 6 poktan READSI, 1 KWT, dan 1 poktan non-READSI
Pada kesempatan itu juga diadakannya diskusi bersama dengan kelompok untuk mengetahui progres dan manfaat yang didapatkan setelah mengikuti program READSI.
Salah satunya poktan Pambai Jaya dan Karya Bersama komoditi padi dimana kelompok ini sangat membutuhkan hand tractor di karenakan belum memilikinya, untuk menyewa alat tersebut terlalu tinggi untuk biaya produksinya.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Untuk memotong biaya pengeleuaran yang besar kelompok berupaya untuk mengusulkan Hand Tractor dalam program dana sharing READSI alat mesin pertanian berupa tractor 30% kelompok dan 70% program READSI sebesar 24 juta sebagai syarat untuk menerima bantuan tersebut.
Tenaga ahli pemberdayan provinsi Sulawesi Tenggara, Aisa Rauf, mengungkapkan banyak manfaat yang didapatkan antara lain dengan mengikuti SL (Sekolah Lapang).
KWT (Kelompok Wanita Tani) yang sebelumnya masih membeli sayuran sekarang semua pekarangan termanfaatkan dengan menanam sayuran dan hasilnya di samping di konsumsi sendiri sudah bisa juga dijual.