"Optimasi lahan dan teknologi pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi. Kami membentuk brigade, mengoptimalkan lahan rawa, dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian menuju modernisasi. Kami berkomitmen untuk mengadopsi mekanisasi pada segala lini kegiatan pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan langkah ini, kami berharap dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke level yang lebih maju dan berkelanjutan," lanjutnya.
Seusai lakukan apel siaga, Mentan Amran menyerahkan bantuan program Kementan untuk provinsi Sumatera Utara berupa traktor roda 4, traktor roda 2, pompa air, handsprayer, combine harvester besar, benih padi inbrida, benih jagung hibrida, pestisida, pupuk, optimasi lahan, irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan.
Baca Juga:
Mentan Pimpin Rakor Brigade Pangan di Medan, Atika Produksi Padi di Madina Naik
"Saya percaya, dengan semangat dan dukungan yang kuat dari semua pihak, kita bisa menciptakan perubahan besar di sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan tentu saja memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Sebagai bagian dari agenda optimasi lahan, Kementerian Pertanian juga berencana untuk mengimplementasikan berbagai teknologi pertanian yang dapat membantu petani di Serdang Bedagai meningkatkan hasil pertanian mereka, mulai dari penggunaan benih unggul, sistem irigasi modern, hingga penggunaan traktor dan mesin panen canggih.
Menteri Pertanian optimistis, Serdang Bedagai akan menjadi salah satu daerah penyangga pangan utjama di Sumatera dan turut mendukung ketahanan pangan nasional Indonesia.
Baca Juga:
Tokoh Papua Selatan Sebut Lumbung Pangan Sebagai Peluang Ekonomi Baru Untuk Kesejahteraan
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto selaku Penanggung Jawab Oplah Sumatera Utara, berharap program percepatan swasembada pangan dapat mengoptimalkan potensi pertanian di wilayah Sumut.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan. Sumatera Utara adalah sentra produksi pangan strategis jadi kita perlu bergerak cepat dan terus memperkuat semua program di sini," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]