WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya merger BUMN Karya kian menemui titik terang usai rencana integrasi tersebut sudah masuk dalam peta jalan atau roadmap pengembangan konglomerasi Danantara pada 2026.
Perusahaan konstruksi seperti PT Brantas Abipraya (Persero) hingga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) akan kembali fokus ke bisnis inti.
Baca Juga:
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Subang Jabar, WIKA Kebut Proyek Tol Akses Patimban
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero), Sugeng Rochadi yang menyebut proses integrasi perusahaan negara bidang konstruksi ini memasuki tahap kajian dengan konsultan.
“Kami sudah melakukan proses integrasi tersebut dengan konsultan dan ini masih dalam kajian,” ucap Sugeng dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (17/11/2025) melansir Bisnis.com.
Dia menyampaikan dengan rencana itu, Brantas Abipraya akan kembali fokus ke bisnis intinya. Berdasarkan laman resminya, Brantas tercatat memiliki empat lini bisnis yakni divisi gedung, sumber daya air, infrastruktur, serta peralatan dan beton cetak (precast).
Baca Juga:
PT DKI Tambah Hukuman Komisaris Independen WIKA Jadi 9 Tahun Penjara
Sugeng menjelaskan saat ini perseroan terus mempersiapkan integrasi sesuai dengan arahan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. Selanjutnya, perseroan akan melakukan penataan sesuai arahan Danantara bahwa perampingan atas anak dan cucu perusahaan akan selesai pada 2026.
Di sisi lain, berdasarkan informasi yang dirangkum Bisnis.com, PT Hutama Karya akan dipasangkan dengan WSKT dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Adapun PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) digabung dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), sedangkan Brantas Abipraya dipasangkan dengan PT Nindya Karya (Persero).