Pada 2050, melonjak lagi sekitar 1,5 kali lipatnya menjadi 812 GW.
Kapasitas pembangkitan nuklir ini pada 2030 dan 2050 hanya mengusai 2-3 persen pembangkitan energi listrik yang ada di seluruh dunia.
Baca Juga:
Komisi VII DPR Dukung Langkah PLN Kembangkan Super Grid, Smart Grid dan Smart Control Center
Besaran ini relatif sangat kecil secara global. Meskipun demikian, nuklir memiliki keandalan pasokan energi yang tergolong tinggi di dunia.
Dengan share kapasitas yang relatif kecil itu, ternyata seluruh reaktor nuklir mampu menghasilkan suplai energi hingga kisaran 8-10 persen kebutuhan listrik dunia.
Artinya, nuklir mampu menghasilkan output energi yang besar meskipun dengan kapasitas terpasang relatif kecil bila dibandingkan pembangkit lainnya.
Baca Juga:
Irjen Sumadi Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB ESDM 2023
Kapasitas faktor atau daya mampu yang dihasilkan PLTN tersebut sangat tinggi dan terbesar di antara pembangkit lainnya.
Rata-rata di sejumlah negara seperti Amerika, Uni Eropa, China, dan India besaran kapasitas faktor pada tahun 2020 berkisar antara 70-90 persen dari daya maksimal.
Besaran ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan pembangkit jenis lainnya.