WahanaNews.co | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim kinerja industri perbankan terjaga baik dengan pertumbuhan positif selama tahun 2022.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan industri perbankan juga mampu menahan tekanan perekonomian global.
Baca Juga:
Industri Fintech Bergolak di IFSE 2024, OJK Serukan Perlindungan Konsumen
"Baiknya kinerja perbankan tersebut tidak terlepas dari pengawasan dan pengaturan yang dilakukan OJK. Juga dukungan kebijakan fiskal maupun moneter dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Kontan. co.id, Senin (16/1).
Ia optimistis kondisi perbankan akan tetap terjaga dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun perlu diwaspadai risiko di tengah ketidakpastian global yang dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Ke depan, OJK akan melanjutkan kebijakan mengenai konsolidasi perbankan, penguatan pengawasan yang terintegrasi. Juga penguatan integritas industri perbankan," tambahnya.
Baca Juga:
OJK dan FSS Korea Bahas Pengawasan Lintas Batas dan Kerja Sama Keuangan
Selain itu OJK akan mengakselerasi pengembangan perbankan Syariah dengan meninjau ulang strategi pengembangan yang selama ini dilakukan, peningkatan akses dan kualitas commercial presence bank-bank Indonesia di negara lain, peningkatan kualitas pelayanan dan digitalisasi perbankan dalam mewujudkan well-functioning banking system yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Berdasarkan data OJK, pada November 2022 kredit perbankan tumbuh 11,16% secara tahunan, sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 8,78%.
"Tingkat pertumbuhan kredit dan DPK tersebut telah mencatatkan tingkat pertumbuhan yang melebihi level pra-pandemi Covid-19 dengan indikator risiko perbankan yang terjaga," jelas Dian.