Presiden Joko Widodo menyampaikan, Indonesia patut bersyukur bahwa di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, ekonomi Indonesia pada kuartal II masih tumbuh 5,44 persen.
"Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara yang memiliki growth, pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Pada bulan Agustus 2022, lanjut Presiden Jokowi, inflasi masih bisa dikendalikan sebesar 4,6 persen; kuartal II 4,9 persen, tapi karena kenaikan BBM kemarin, inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen.
“Masih bisa kita kendalikan. Kemudian, tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara-negara lain, pertumbuhan kita dibandingkan dengan negara-negara lain," imbuhnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa sudah 29 bulan Indonesia terus mengalami surplus neraca perdagangan. Pada Januari--September 2022 surplus neraca perdagangan mencapai USD 39,8 miliar.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Jadi kita semuanya harus tetap optimistis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. Silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimis, tapi memang harus tetap waspada, harus hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi. Akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa," terang Presiden Jokowi.
Trade Expo Indonesia merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang digelar setiap tahun oleh Kementerian Perdagangan. TEI 2022 mengusung tema “Strengthening the Global Trade for Stronger Recovery”.
Sementara itu, dalam laporannya, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, TEI 2022 menampilkan produk yang terbagi dalam tujuh zona kategori yaitu manufaktur, fesyen dan aksesoris, perawatan kesehatan dan kecantikan, peralatan kesehatan, dekorasi rumah dan furnitur, produk jasa digital, serta makanan dan minuman.