Ia juga menjelaskan, langkah pembatasan pembelian beras di toko ritel akan terus dilaksanakan. Dalam hal ini, masyarakat dibatasi untuk membeli maksimal 10 kg beras atau 2 kali 5 kg. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga pemerataan produk.
Total Ada Sekitar 700 Ribu Ton Beras hingga Maret
Baca Juga:
Kepala Bapanas Harap Kerja Sama Bulog dan Perpadi Tingkatkan Produksi Stok Beras
Kemudian, saat dikonfirmasi lebih lanjut menyangkut besaran alokasi beras yang akan digelontorkan pemerintah, Arief menjelaskan bahwa pemerintah akan menggelontorkan sekitar 700 ribu ton beras dalam waktu dua bulan ini.
"Beras komersial 200 ribu ton sampai dengan Maret 2024. Beras SPHP 250 ribu ton per bulan, dikerjakan dalam dua bulan (sampai Maret)," ujar Arief, dikonfirmasi secara terpisah terpisah.
Dengan demikian, apabila dijumlahkan, maka total ada 500 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan 200 ribu ton beras komersil hingga Maret. Lalu secara keseluruhan, total ada sekitar 700 ribu ton beras. Arief menekankan, besaran tersebut akan digelontorkan ke pasar modern dan pasar tradisional.
Baca Juga:
Harga Gabah Kering di Lebak Naik Jadi Rp7.500 per Kilogram
Adapun alasan kenapa langkah ini dilakukan hanya sampai bulan Maret ialah lantaran pada bulan tersebut akan ada panen besar. Menurut KSA BPS, diproyeksikan momentum tersebut akan menghasilkan 3,5 juta ton beras.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.