Pertama, Program BUMNU (Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama), yang dimulai dari pendirian 250 BUMNU baru tahun ini. Dia berharap BUMNU yang didampingi BUMN dapat menjadi faktor pendorong perekonomian umat berbasis pesantren.
BUMNU adalah program kolaborasi antara BUMN dan unit usaha di bawah NU, yang diluncurkan pada akhir Februari 2022, saat peringatan hari lahir NU ke-99.
Baca Juga:
Airlangga Terima Kunjungan Dubes India untuk Bahas Rencana Investasi dan Perdagangan
Kedua, Program Santripreneur dan Santri Magang di BUMN, yang diharapkan dapat memberdayakan para santri dalam pengembangan ekosistem bisnis dan ekonomi syariah melalui perspektif ilmu fiqih yang dikuasai.
Ketiga, Program Pertashop yang mana pesantren bisa mengisi rantai distribusi produk Pertamina untuk mendorong kemandirian ekonomi dengan pengelolaan kolektif.
Keempat, Program Makmur, yang dapat membina dan membantu petani maupun kalangan pesantren dalam pengembangan agribisnis. Dalam program ini petani mendapatkan pendampingan, akses pembiayaan dan hasilnya juga dibeli oleh BUMN," ucap Erick.
Baca Juga:
Kemenperin Perkenalkan Industri Halal Indonesia ke Kazakhstan
"Terakhir, BUMN memiliki program vokasi melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di 15 pesantren sebagai percontohan. Lalu, program beasiswa pendidikan S2 yang dapat diikuti guru dan pengajar di pesantren," kata Erick. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.