"Seperti pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan secara berkesinambungan serta memprioritaskan kelompok Wanita tani dalam peningkatan gizi dan pendapatan keluarga melalui pemanfaatan perkarangan, serta meningkatkan produktivitas dari petani,” ujarnya.
Menurutnya, dalam memberikan bantuan alsintan, petani dilatih terlebih dahulu mengenai penggunaan dan perawatan alsintan tersebut.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Untuk mendapatkan bantuan alsintan, petani harus memberikan kontribusi sebanyak 30 persen. Dengan adanya mekanisme ini, maka akan meningkatkan rasa tanggung jawab atas kepemilikan alsintan tersebut.
Keunggulan mekanisme tersebut akan diadopsi ke wilayah lain yang bukan termasuk ke dalam wilayah program READSI.
Di kabupaten Konawe terdapat 3042 petani program READSI dilakukan yang terbagi menjadi 125 kelompok tani dengan rincian: 50 poktan padi, 2 poktan jagung, 40 poktan kakao, 4 poktan hortikultura sayur, 11 poktan tanaman lainnya, dan 18 KWT.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Sedangkan di desa Hopa Hopa terdapat 7 poktan dan 1 KWT. Hingga saat ini, 125 poktan telah mengikuti sekolah lapang, Farmer Review Day, pertemuan lapang, dan demonstrasi pengolahan tanaman padi. Sedangkan bantuan saprodi telah didistribusikan ke 115 poktan.
Terdapat 18 fasilitator desa dan 18 PPL/Penyuluh yang termasuk kedalam program READSI di kabupaten Konawe. Fasilitator desa, penyuluh, dan petani selalu mengadakan diskusi setiap 1 kali per minggu yang akan dikoordinasikan 1 kali per bulan dengan DPMO Konawe. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.