"Kami berterima kasih kepada pemerintah Malaysia atas dukungan kuat terhadap proyek HSR KL-Singapura. Proyek HSR KL-Singapura akan membawa manfaat yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan dan memperluas dinamisme perekonomian dari Lembah Klang ke Koridor Selatan semenanjung dan pada akhirnya ke seluruh Malaysia," kata Ketua MyHSR Corp Fauzi Abdul Rahman dalam pernyataannya.
"Selain memberikan pilihan perjalanan baru yang lebih aman, cepat, efisien dan berkelanjutan, proyek ini akan membantu kami berkontribusi pada agenda Malaysia Madani, menghasilkan pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bagi masyarakat dan bangsa," tambahnya lagi.
Baca Juga:
Jaga Keselamatan Pengguna Jalan, KCIC Tutup Akses Tol Stasiun Kereta Cepat Halim
Bagaimana dengan Indonesia, benarkah kereta cepat tidak menguntungkan secara finansial?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan kepada awak media di Stasiun Padalarang, Bandung, pada Senin (2/10) lalu, Jokowi sempat ditanya soal apakah proyek Kereta Cepat bisa untung atau balik modal.
"Nanti ditanyakan ke KCIC, yang seperti itu tanyakan ke KCIC," kata Jokowi.
Baca Juga:
Menteri Perhubungan: China Berminat Bangun Kereta Otonom di IKN Kalimantan Timur
Jokowi lantas mengatakan yang terpenting dari pembangunan Kereta Cepat sebetulnya adalah pelayanan ke masyarakat, bukan persoalan untung dan rugi. Dia menyebut sudah menjadi tugas pemerintah untuk memberikan layanan ke masyarakat.
"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," beber Jokowi.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang sering jadi sorotan. Banyak kekhawatiran proyek ini tidak akan memberikan banyak keuntungan buat Indonesia. Bahkan ada anggapan sampai kiamat pun Kereta Cepat tidak akan balik modal.