WahanaNews.co | Penipu kripto punya modus baru buat memperdaya para investor, yakni mealui bot yang dijual di Telegram untuk membocorkan otentikasi dua faktor (2FA) para investor dan membuat akun mereka dihapus.
Para penipu memanfaatkan ketakutan para investor dengan mengatakan akun mereka diretas. Dalam mengambil tindakan yang dipikir bisa melindungi, ternyata para korban mengekspos diri kepada pencuri.
Baca Juga:
Kasus Arisan Bodong Selebgram Diusut Polisi, Kerugian Ditaksir Rp1,8 Miliar
Tools penipuan yang digunakan adalah bot One Time Password (OTP). Laporan perusahaan keamanan siber Q6 Cyber menjelaskan alat tersebut menyebabkan kerugian besar untuk lembaga keuangan dan lainnya.
Perusahaan juga menyebut kerugian akibat penipuan sulit untuk diukur. Ini karena serangan bot relatif baru.
"Panggilan bot dibuat dengan cara yang sangat terampil, menciptakan rasa urgensi dan kepercayaan lewat telepon. Panggilan mengandalkan rasa takut, meyakinkan korban untuk bertindak 'menghindari' penipuan dalam akun mereka," ungkap laporan tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga:
Waspada! Penipuan Fake BTS Diprediksi Meningkat Jelang Lebaran
Sebagian aktivitas penipuan berhasil, sebab korban terbiasa memberikan kode otentikasi untuk melakukan verifikasi informasi akun.
Salah satu korban Anders Apgar melaporkan terkena tipuan tersebut. Dia mendapatkan telepon yang nampak seperti robocall dan tak lama ponsel istrinya juga berdering.
Dia menjelaskan ada notifikasi akun dalam bahaya setelah telepon angkat. Terdapat suara wanita yang mengatakan ada aktivitas tidak sah dalam akun dan tak lama muncul kode 2FA di layar. Akhirnya akunnya terkunci dalam waktu kurang dari dua menit.