WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebanyak 15 petugas medis Palestina yang tewas ditembak oleh pasukan Israel beberapa hari lalu ditemukan di sebuah kuburan massal di Jalur Gaza. Sejumlah jenazah dilaporkan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan atau kaki terikat serta luka tembak di bagian kepala dan dada.
Penemuan ini menambah bukti yang mengarah pada dugaan kejahatan perang serius Israel yang terjadi pada 23 Maret lalu. Saat itu, pasukan Israel dilaporkan menyerbu tim ambulans Bulan Sabit Merah Palestina dan petugas penyelamat pertahanan sipil saat hendak menuju lokasi serangan udara di distrik al-Hashashin, kota Rafah, Gaza bagian selatan.
Baca Juga:
Konvoi Bantuan Kemanusiaan Terbesar ke Jalur Gaza Diluncurkan Mesir
Tim kemanusiaan internasional baru diizinkan masuk ke lokasi tersebut akhir pekan lalu. Satu jenazah petugas medis ditemukan pada Sabtu lalu , dan 14 jasad lainnya ditemukan di dalam lubang berpasir di lokasi tersebut pada Minggu (6/4/2025).
Belasan jenazah petugas medis itu lalu dibawa ke kota terdekat, Khan Younis, untuk diautopsi oleh Dr Ahmed al-Farra, dokter senior di kompleks medis Nasser.
"Saya melihat tiga jenazah saat mereka dibawa ke rumah sakit Nasser. Mereka mengalami luka tembak di dada dan kepala. Mereka dieksekusi. Tangan mereka diikat," ujar Farra seperti dikutip The Guardian.
Baca Juga:
Petinggi Negara Terburon di ICC: Daftar yang Mengejutkan dan Kontroversial
"Mereka diikat agar tidak bisa bergerak, lalu dibunuh," paparnya menambahkan.
Ia juga memperlihatkan foto yang ia ambil dari salah satu korban saat tiba di rumah sakit. Foto menunjukkan tangan seseorang yang mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan tali hitam terikat di pergelangan tangannya.
Saksi lain, yang turut serta dalam penggalian jenazah di Rafah pada Minggu, juga mengatakan bahwa mereka melihat salah satu jenazah korban tampaknya ditembak setelah diikat.