WahanaNews.co | Menteri Pendidikan Patricia Correa dan Menteri Pendidikan Jair Perez pada Jumat (16/12) mengundurkan diri dari Kabinet Peru setelah serentetan demonstrasi berujung pada peristiwa maut.
Tragedi tersebut mengguncang Peru sejak mantan Presiden Pedro Castillo dicopot dari jabatannya dan ditahan pekan lalu.
Baca Juga:
UNRWA Krisis Pendanaan, Ratusan Ribu Anak Palestina Terancam Kehilangan Layanan
Correa dan Perez mengumumkan pengunduran diri mereka melalui Twitter dan dalam unggahan tersebut menyebut kematian orang-orang dalam kerusuhan.
"Pagi ini saya menyerahkan surat pengunduran diri sebagai menteri pendidikan. Kematian teman-teman sebangsa itu tidak bisa diterima. Negara tidak boleh bertindak keterlaluan dan menyebabkan orang kehilangan nyawa," kata Correa di akunnya.
Pencopotan Castillo sebagai presiden memicu kemarahan melalui aksi-aksi protes.
Baca Juga:
WHO dan OCHA Peringatkan Krisis Kemanusiaan Gaza Makin Parah di Tengah Musim Dingin
Para pengunjuk rasa meminta agar pemilu diselenggarakan lebih cepat.
Mereka juga menuntut agar kongres ditutup dan presiden baru Dina Boluarte mundur.
Rangkaian protes berlanjut pada Jumat, ketika jalan-jalan utama diblokade dan bandara-bandara ditutup.