Sejauh ini, sedikitnya 17 orang telah tewas dalam serangkaian demonstrasi, menurut pihak berwenang.
Selain itu, setidaknya lima orang ditahan terkait aksi protes.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat menyatakan "sangat prihatin" mendengar laporan soal korban jiwa dan penahanan terhadap orang-orang di bawah umur.
Pemerintah Peru mengatakan Menteri Luar Negeri Ana Cecilia Gervasi akan bertemu dengan Komisi Tinggi PBB pada Selasa (20/12) untuk membahas situasi tersebut.
Pada Kamis (15/12), delapan orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan para pengunjuk rasa di Ayachucho, menurut otoritas setempat.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Peristiwa maut itu terjadi setelah panel Mahkamah Agung Peru memerintahkan penahanan praperadilan selama 18 bulan terhadap Castillo, yang sedang diselidiki atas tuduhan "pemberontakan dan persekongkolan."
Castillo membantah bersalah. Ia mengatakan dirinya masih merupakan presiden yang sah di Peru.
Peru selama bertahun-tahun didera kekacauan politik.