WahanaNews.co | Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Jumat mengatakan Ukraina secara resmi melamar menjadi anggota aliansi militer NATO melalui jalur cepat.
Kiev, kata dia, siap untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, tetapi tidak dengan Presiden Vladimir Putin.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Pemimpin Ukraina membuat komentarnya dalam sebuah video yang tampaknya dimaksudkan sebagai penolakan keras atas langkah Kremlin setelah Putin mengadakan upacara di Moskow untuk memproklamirkan empat wilayah Ukraina yang diduduki sebagian sebagai tanah yang dianeksasi Rusia.
“Kami mengambil langkah tegas kami dengan menandatangani aplikasi Ukraina untuk aksesi yang dipercepat ke NATO,” kata Zelensky dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/10/2022).
Video itu menunjukkan Zelensky mengumumkan keputusan tersebut dan kemudian menandatangani dokumen yang diapit oleh Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Ukraina.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Pernyataannya muncul setelah Putin menandatangani perjanjian untuk menganeksasi atau mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Moskow-Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia-pada upacara akbar di Kremlin.
Para pemimpin pro-Kremlin dari wilayah yang dicaplok mengklaim wilayah tersebut memilih untuk menjadi bagian dari Rusia dalam referendum yang tidak diakui oleh Barat dan organisasi internasional.
Pengumuman Zelensky kemungkinan akan memicu kemarahan Moskow, yang bertekad untuk menentang ekspansi NATO ke dekat wilayah Rusia.
Dalam pidato videonya, Zelensky menuduh Rusia dengan berani menulis ulang sejarah dan menggambar ulang perbatasan menggunakan pembunuhan, pemerasan, penganiayaan dan kebohongan, sesuatu yang dia sebut tidak akan diizinkan oleh Kiev.
Namun dia mengatakan bahwa Kiev tetap berkomitmen pada gagasan koeksistensi dengan Rusia.
"Dengan kondisi yang setara, jujur, bermartabat dan adil," ujarnya.
“Jelas, dengan presiden Rusia ini tidak mungkin. Dia tidak tahu apa itu martabat dan kejujuran. Oleh karena itu, kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi dengan presiden Rusia lainnya,” kata Zelensky. [Tio]