Sementara itu, serangan udara besar-besaran juga menghantam sejumlah rumah di Jabalia, Gaza utara.
Hind Khoudary dari Al Jazeera melaporkan bahwa daerah tersebut sudah lebih dari 18 bulan tanpa aliran listrik, sehingga tempat pengisian daya menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup warga.
Baca Juga:
Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah: Soliditas Dukung Bangsa Palestina Lawan Penjajahan Zionis
“Orang-orang kini rela mempertaruhkan nyawa hanya demi mendapatkan makanan,” ujarnya. “Jumlah truk bantuan sangat sedikit. Banyak yang terbunuh hanya karena mencoba mengambil satu kotak makanan,” tambahnya.
Sumber medis di Gaza menyebutkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 69 jenazah dan 221 korban luka telah masuk ke rumah sakit.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip dari Middle East Monitor, sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, setidaknya 55.706 orang telah tewas dan 130.101 lainnya luka-luka.
Baca Juga:
Palet Bantuan Tewaskan Tenaga Medis di Gaza, Dunia Kecam Pengiriman Udara
Lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.