Mereka, "neo-Taliban", inilah yang beberapa
hari silam merebut Kabul dan mendepak pemerintah lama dan mendirikan Emirat
Islam Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Perlu Diwaspadai
Keluwesannya --termasuk memperbaharui taktik dan strategi, serta
memperluas komponen organisasi-- menjadi faktor keberhasilan mereka merebut Kabul.
Karena itu, perubahan taktik dan strategi dalam
perjuangannya --menggunakan segala cara dan sarana termasuk teknologi
komunikasi dan informasi modern-- mesti diwaspadai, termasuk oleh
Pemerintah Indonesia.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Sebab, seperti NIIS dulu yang menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi modern untuk menyebarkan ajaran, ideologi, propaganda,
juga rekrutmennya.
Dengan teknologi komunikasi dan informasi modern
sekarang ini, mereka bisa dengan mudah menyebarkan fundamentalisme, ekstremisme
dan talibanismenya ke mana saja, termasuk ke Indonesia yang sebagian
masyarakatnya masih mudah terpukau oleh hal-hal yang berbau atau dibungkus
agama. (Trias
Kuncahyono, Wartawan Senior)-dhn