Berdasarkan
buletin WHO tersebut, dari semua kasus Covid-19 yang terjadi di Peru sejak
April 2021, sebanyak 81 persen kasus berkaitan dengan varian Lambda.
Sementara
di Argentina, varian Lambda telah berkontribusi terhadap peningkatan kasus
Covid-19 di negara tersebut mencapai 37 persen.
Baca Juga:
Pengendalian Rokok Diperketat, WHO Soroti Komitmen Indonesia Jaga Kesehatan Publik
Prevalensi
varian virus Corona ini terjadi sejak minggu ketiga Februari 2021, antara 2
April dan 19 Mei 2021.
Sedangkan
di Cile, prevalensi varian Lambda terus meningkat dari waktu ke waktu.
Sedikitnya,
varian baru Covid-19 ini berkontribusi terhadap 32 persen kasus Covid-19 secara
yang dilaporkan berturut-turut dalam 60 hari terakhir.
Baca Juga:
Keluar dari WHO, Argentina Ikuti Jejak Trump dan Tegaskan Arah Baru
Peredaran
varian baru ini bersamaan dengan varian Gamma, tetapi persebaran varian Lambda
disebut lebih unggul dari varian Alpha di negara tersebut.
WHO
mengatakan bahwa varian Lamda telah dipantau "sebagai peringatan untuk waktu yang
lama".
Berdasarkan
informasi lebih lanjut, dan penilaian yang diperbarui, varian Covid-19 tersebut
sekarang dianggap memenuhi kriteria sebagai VOI berdasarkan bukti yang
berkelanjutan dan dugaan implikasi fenotipik.