WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang manajer Human Resources Development (HRD) bermarga Yang di China berhasil menggelapkan dana perusahaan hingga 16 juta yuan atau setara Rp 36,04 miliar (kurs Rp 2.253/yuan) dengan menciptakan 22 karyawan fiktif dan mengalihkan gaji serta pesangon mereka ke rekening pribadinya.
Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada Jumat (14/3/2025), Yang menjabat sebagai manajer HRD di sebuah perusahaan outsourcing di Shanghai.
Baca Juga:
China Sedang Kembangkan Kapal Induk Keempat, Ini Bocorannya
Tugas utamanya adalah mengelola sistem penggajian bagi tenaga kerja yang ditempatkan di sebuah perusahaan teknologi.
Yang memiliki kendali penuh atas penempatan karyawan di perusahaan teknologi tersebut. Celah keamanan muncul karena perusahaan outsourcing tempatnya bekerja tidak menerapkan sistem audit yang ketat terhadap pembayaran gaji bagi tenaga kerja yang mereka salurkan.
Memanfaatkan kelemahan ini, Yang menciptakan identitas seorang karyawan fiktif bermarga Sun dan mengajukan pembayaran gaji atas nama tersebut. Uang gaji itu lalu ditransfer ke rekening bank yang dikelolanya, meskipun secara resmi bukan atas namanya.
Baca Juga:
45 Pesawat Tempur Langgar Wilayah Udara, Taiwan Kecam Manuver Militer China
Ketika perusahaan outsourcing menyadari bahwa gaji untuk Sun belum dikirimkan ke rekening tujuan, Yang beralasan bahwa perusahaan teknologi pengguna jasa mereka mengalami keterlambatan pembayaran.
Alasan ini membuat kecurigaan terhadapnya mereda.
Sejak 2014, Yang terus menjalankan modus ini dengan menambah jumlah karyawan palsu hingga mencapai 22 orang.