WahanaNews.co | Seorang pria Massachusetts didiagnosis positif terjangkit monkeypox (cacar monyet) usai melakukan perjalanan ke Kanada.
Kabar mengejutkan itu diumumkan Pusat Pengendalian Penyakit AS dan Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts pada Rabu (18/5/2022).
Baca Juga:
Kemenkes Laporkan 1 Warga Jakarta Terkena Cacar Monyet
Lembaga itu pun bekerja dengan penyedia layanan kesehatan dan dewan kesehatan setempat untuk mengidentifikasi siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien itu.
Mereka bersikeras kasusnya tidak menimbulkan risiko bagi publik. Pasien dilaporkan dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Kasus ini adalah yang pertama muncul di AS tahun ini dan muncul setelah peringatan oleh otoritas Spanyol tentang potensi wabah virus itu di antara 23 orang di Madrid.
Baca Juga:
Resmi, WHO Ganti Nama Cacar Monyet dari ‘Monkeypox’ Jadi ‘Mpox’
Penyakit itu biasanya menyebar melalui transmisi pernapasan, menurut juru bicara departemen kesehatan regional Madrid.
Dia mengatakan wabah lokal didorong oleh "kontak cairan." Dia mencatat bahwa delapan kasus yang dicurigai ditemukan pada pria gay.
Sekitar 20 kasus dugaan cacar monyet juga muncul di antara pria muda Portugis di dan sekitar Lisbon pekan ini, dan sejumlah kasus serupa telah dikonfirmasi di Inggris.
Dari tujuh kasus Inggris yang dikonfirmasi pada Senin, empat kasus di antaranya yang terbaru adalah pada pria gay atau biseksual.
Kasus pertama melibatkan seseorang yang baru-baru ini berkunjung ke Nigeria, lokasi infeksi itu kemungkinan tertular.
Monkeypox memiliki kesamaan dengan cacar (smallpox), virus mematikan yang dinyatakan diberantas pada 1980, dan cacar air (chickenpox), penyakit anak yang umum.
Dimulai dengan gejala seperti flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, sebelum ruam muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyakit itu biasanya ringan dan penderita biasanya pulih dalam beberapa pekan.
Ada dua bentuk cacar monyet yakni jenis Afrika barat dan Afrika tengah. Kasus yang ditemukan saat ini diyakini berasal dari varietas Afrika barat yang lebih ringan.
Dua kasus monkeypox didiagnosis tahun lalu di AS, keduanya pada orang yang baru saja bepergian ke Nigeria.
Virus ini sulit menyebar, dengan penularan biasanya terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh dan luka, pakaian yang terkontaminasi, atau kontak tatap muka yang berkepanjangan yang menyebabkan pertukaran tetesan pernapasan. [rin]