Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengecam pendekatan unilateral AS yang dianggap mengabaikan prinsip keamanan kolektif.
"Amerika terobsesi mengejar keamanan absolut demi kepentingannya sendiri, dan ini mengancam stabilitas strategis global," tegas Mao.
Baca Juga:
Iran Luncurkan Rudal Bermuatan Submunisi, Tel Aviv Luluh Lantak
Ia meminta AS menghentikan proyek tersebut dan memulai langkah-langkah yang memperkuat saling percaya antarnegara besar.
Di sisi lain, Rusia melalui juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memberikan tanggapan yang lebih santai.
Menurutnya, pembangunan sistem seperti Golden Dome adalah bentuk kedaulatan suatu negara.
Baca Juga:
Hanya 15 Menit ke Israel, Rudal Maut Sejjil Iran Mengejutkan Dunia
"Jika AS merasa terancam oleh rudal, maka wajar jika mereka mengembangkan sistem pertahanannya. Semua negara akan melakukan hal yang sama," ujarnya.
Peskov juga menekankan pentingnya dimulainya kembali dialog strategis untuk menjaga keseimbangan global, merujuk pada perundingan nuklir AS-Rusia.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang oleh Trump digambarkan berlangsung sangat baik.