Peringatan itu muncul setelah setidaknya dua orang tewas
dalam protes pada hari Minggu - kekerasan terburuk dalam unjuk rasa yang
berlangsung selama lebih dari dua pekan.
"Kami menyerukan kepada militer dan polisi untuk
menghentikan semua serangan terhadap demonstran damai, segera membebaskan semua
yang ditahan secara tidak adil, menghentikan serangan dan intimidasi terhadap
jurnalis dan aktivis, dan memulihkan pemerintahan yang dipilih secara
demokratis," kata Blinken.
Baca Juga:
Catatan Sejarah Rohingya, Kenapa Dibenci Myanmar?
Tiga minggu setelah merebut kekuasaan, junta militer gagal
menghentikan protes harian dan gerakan pembangkangan sipil yang menyerukan
pembalikan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Seperti beberapa perwira militer yang mendapatkan sanksi
tahap pertama AS, kedua jenderal itu juga merupakan anggota Dewan Administrasi
Negara dari Militer Myanmar.
Melalui penerapan sanksi ini, aset-aset milik kedua jenderal
itu yang ada di AS akan dibekukan dan warga maupun perusahaan Amerika dilarang
untuk bekerja sama dengan mereka. [dhn]
Baca Juga:
Seorang WNI Asal Sumatera Berhasil Diselamatkan dari Wilayah Konflik di Myanmar
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.