Mengutip CNBC Indoensia, juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam.
Baca Juga:
Jet Tempur F-18 AS Jatuh ke Laut Merah dari Kapal Induk Truman
"Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," katanya.
Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan bahwa serangan hari Sabtu hanyalah permulaan.
Sementara itu, Washington telah meminta China untuk ikut andil dalam mewujudkan stabilitas di kawasan itu.
Baca Juga:
Tarif Impor AS Ancam Ekonomi Thailand, Potensi Kerugian Capai Rp392 Triliun
Dalam sebuah pertemuan antara Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer dengan Presiden China Xi Jinping, Senin (9/10/2023), Negeri Paman Sam meminta agar Beijing mampu menggunakan pengaruhnya dengan Iran untuk mencegah meluasnya konflik Israel-Hamas.
"Beberapa dari kami mengajukan permintaan agar China menggunakan pengaruhnya terhadap Iran untuk tidak membiarkan kebakaran besar meluas," kata Schumer kepada wartawan dalam sebuah pengarahan sebagaimana dilaporkan CNBC International.
"Mereka mempunyai pengaruh terhadap Iran dalam berbagai cara. Dan kami meminta mereka untuk melakukan segala yang mereka bisa agar Iran tidak menyebarkan kebakaran ini melalui diri mereka sendiri dan melalui Hizbullah."