Arab Saudi adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia dan upaya memperbaiki hubungan antara Washington dan Riyadh ini dilakukan saat harga minyak mentah meroket.
Lonjakan harga minyak terjadi setelah AS melarang impor minyak dari Rusia terkait krisis di Ukraina. AS ingin Saudi menambah pasokan minyak di pasar dunia namun permintaan ini belum ditanggapi Riyadh.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Arab Saudi menegaskan pihaknya tidak mau bertanggung jawab atas kenaikan minyak di pasar global.
Mungkinkah pengiriman rudal Patriot dalam jumlah besar itu untuk membujuk Saudi agar melakukan intervensi terkait lonjakan harga minyak?
Perang saudara Yaman saat ini meletus pada 2014 dan, menurut UNICEF, “Yaman tetap menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan sekitar 23,7 juta orang membutuhkan bantuan.”
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, konflik tersebut telah menewaskan hampir seperempat juta orang dan lebih dari 50% penduduk Yaman menghadapi kerawanan pangan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.