Kapal jelajah ini ditugaskan sejak 1983, dipersenjatai dengan 16 rudal jelajah Vulkan anti-kapal dengan jangkauan setidaknya 440 mil atau setara 700 km.
Menurut laporan dari The Guardian, Moskva juga membawa rudal anti-udara S-300, yang sangat penting untuk superioritas udara Rusia atas Krimea dan provinsi Kherson Ukraina, yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Moskva adalah salah satu dari tiga kapal penjelajah kelas Slava, dikerahkan Angkatan Laut Rusia sejak peperangan ini dimulai.
Dia bersama dengan dua saudaranya (Marsekal Ustinov, dan Varyag) dikerahkan ke Mediterania untuk unjuk kekuatan yang mungkin bertujuan untuk mengintimidasi NATO, lapor 19FortyFive.
Kapal penjelajah kelas Slava ini berbobot lebih dari 11.000 ton dan mampu melesat di kecepatan maksimum 32 knot.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Partisipasi Moskva yang paling menonjol adalah saat pertempuran di Pulau Ular, merupakan kejadian yang paling terkenal sepanjang peperangan ini.
Moskva dan kapal perang Rusia lainnya mulai membombardir pulau tersebut tepat di hari pertama agresi militer Putin yaitu 24 Februari.
Saat kejadian itu, Rusia mengirim pesan kepada pasukan Ukraina yang menuntut penyerahan diri, lalu dibalas dengan, “kapal perang Rusia, pergilah sendiri!”.